Pesan Rasulullah, Dua Hal Penting Adab Berhutang

Image result for Pesan Rasulullah, Dua Hal Penting Adab Berhutang

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT, fenomenal hidup yang kita rasakan pada masa sekarang ini, yakni pada masa dimana Allah SWT membukakan perbendaharaan bumi menjadi kekayaan bagi manusia, sehingga orang-orang tergiur untuk bisa merasakan keindahan hidup di dunia.
Berbagai cara mereka lakukan, berbagai strategi mereka buat, agar bisa meresakan sebagian dari nikmat hidup di dunia ini seperti dirasakan oleh orang-orang lainnya. Dan tidak jarang kita temukan, dimana seseorang dengan pemasukan pas-pasan siap mengorbankan harga dirinya, siap mengorbankan asset atau modal yang sudah ada, hanya demi untuk hidup layak atau lebih indah menurut mereka.
Terkadang Riba pun mereka lakukan dalam bentuk utang-piutang yang mereka ajukan ke lembaga-lembaga yang umumnya adalah lembaga Riba tersebut. Siapa yang mengajarkan mereka seperti ini ?. Sementara kita sebagai seorang muslim yang menjadi dasar keteladanan kita yakni Rasulullah SAW. Lantas kapan Rasulullah SAW hutang ?. Adakah riwayat yang menjelaskan tentang beliau berhutang untuk membangun rumah, berhutang untuk beli kendaraan mewah, berhutang untuk bersenang-senang kesana-kemari ?.
Beliau memang pernah berhutang, tapi mari kita lihat kapan beliau berhutang ; Beliau membeli makanan untuk keluarganya, ingat membeli makanan untuk keluarganya dengan menggadaikan baju besi beliau. Hanya makanan yang beliau beli yaitu dengan tunai dengan cara tidak hutang. Dan kapan beliau berhutang lagi, yakni pada saat beliau memebeli seekor unta dari seorang yahudi dan unta tersebut dipergunakan untuk berjihad di jalan Allah SWT. Beliau membeli kendaraan tapi dengan kebutuhan yang sangat urgent dalam mengembangkan agama Allah SWT. Inilah sebenarnya tuntunan yang harus kita teladani.
Adapun gaya hidup atau style hidup sekarang ini, dari kebutuhan mewah dan megah pun mereka dapatkan dengan cara berhutang, ini gaya hidup orang-orang non muslim yang Negara mereka yakni hutang rakyatnya hampir sama dan bahkan lebih besar dari pada hutang pemerintahannya kepada Negara lain. Bila kita kaji ada yang lebih 8 triliunan USD $, jumlah hutang dari warga negaranya, mereka dididik hidup dengan kartu kredit.
Tapi kita Muslim mempunyai gaya hidup sendiri, tidak gampang di ombang-ambingkan dengan melihat gaya hidup orang lain tersebut. Kita bener-bener berhutang, bilamana hal itu untuk memenuhi kebutuhan pokok kita. Karena adab berhutang itu ada bagi seorang muslimin dan muslimat sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, berikut Dua Hal Penting Adab berhutang tersebut ;
  • Pertama, Rasulullah SAW mengingatkan Bahwa Orang yang mampu membayar hutangnya, lalu mereka menunda-nunda hutang tersebut maka ini adalah suatu kedzaliman. Bila Anda berhutang dan memiliki kelapangan, maka secepatnyalah dibayar hutang-hutang tersebut. Seperti Rasulullah SAW yang ketika beliau berhutang sedikit saja beliau tidak nyaman dan bahkan tidak bisa tidur dan beliau memohon berdoa untuk berlindung kepada Allah SWT dari persoalan hutang tersebut. Sedangkan mereka, kita umatnya tidur enank dengan hutang, bangun dengan hutang, jalan dengan hutang, duduk dengan hutang, dan berdiri dengan hutang, bahkan bisa dibilang hidupnya lega karena serba hutang.
  • Kedua, Setiap saat melambat-lambatkankan pembayaran hutang tersebut juga termasuk suatu kedzaliman kata Rasulullah SAW. Tahukah kita tentang kedzaliman, yakni menganiaya orang, artinya orang yang telah berbuat baik kepada Anda dengan memberi bantuan pinjaman tersebut kepada Anda, ketika anda sudah waktunya membayar dan anda mampu lalu sengaja anda menunda-nunda pembayaran tersebut maka itu adalah Kedzaliman. Tahukah Anda kalau misal orang yang didzalimi ini berdoa kepada Allah SWT, maka sesungguhnya doa dia dengan Allah SWT tidak ada pembatas sama sekali. Rasulullah mengingatkan kita, mewanti-mewanti kita agar jangan sampai mendzalimi orang-orang yang bila dia bedoa kepada Allah SWT maka Allah SWT langsung kabulkan doanya.
Bagi kita yang sudah terlanjur berbuat dzalim, maka bertaubatlah kepada Allah SWT, dan mintalah kemaafan dari orang-orang yang sudah kita dzalimi dengan menunda-nunda hutang pembayaran kepada mereka. Agar kita mendapatkan ridho kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan miniti jalan syurga di akhirat kelak, dengan tidak membawa kedzaliman atas siapapu juga. Amin !







Sumber : mutiarapublic.com


via Bin Usrah

Sumber : GengViral
loading...
loading...
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment
LIKE,SHARE PAGE DAN KLIK (X) UNTUK BACA Button Close